قال الإمام ابن الجوزي رحمه الله :
"فمَن حفظَ لسانه لأجل الله تعالىٰ في الدنيا ، أطلقَ اللهُ لسانهُ بالشهادة عندَ الموتِ ولقاءِ الله تعالىٰ .
ومَن سَرَّح لسانهُ في أعراضِ المسلمين ، واتبعَ عَوراتهم ، أمسكَ اللهُ لسانهُ عن الشهادةِ عند الموت ."
📚 بحر الدموع ، ج ١ ، ص ١٢٤ 📚
Al Imâm Ibn Al Jauziy rahimahuLlâh berkata :
Barangsiapa (mau) menjaga lisannya karena Allâh Ta'âlâ ketika di dunia, Allâh Ta'âlâ akan membuat lisannya bisa mengucapkan syahadat ketika maut menjemputnya dan menghadap pada Allâh Ta'âlâ.
Dan barangsiapa membebaskan/mengumbar lisannya untuk membicarakan kehormatan diikuti membicarakan kekurangan saudara sesama muslim, Allâh Ta'âlâ akan tahan lisan orang tersebut untuk bersyahadat saat kematian menjemputnya.
▪️Tangan/Jari Kedudukannya Sama Dengan Lisan.
Di dalam kitab Bidâyah Al Hidâyah, Al Imâm Al Ghazâliy rahimahuLlâh berkata :
قال اﻹمام الغزالي في كتاب بداية الهداية:
ﻷن القلم أحد اللسانين فاحفظه عما يجب حفظ اللسان منه من غيبة وغيرها، فلا يكتب به ما يحرم النطق به.
Karena pena / keyboard adalah salah satu dari dua lisan, jagalah ia dari menulis apa saja yang haram diucapkan dengan lisan, yakni untuk meng-ghibah dan lainnya. Jangan menulis apa saja yang haram diucapkan.
Qultu :
▪️Janganlah hoax dibalas dengan hoax.
▪️Ghîbah, mengumpat, misuh, dan semisalnya, disamping diharamkan juga tak ada faidahnya.
✔ Misuhi setan/iblis itu tak ada faidahnya. Tidak usah dipisuhi, setan akan tetap menjadi penghuni Neraka. Hanya buang² tenaga dan waktu. Kita pisuhi ribuan kali juga tidak akan membuat setan berpindah ke tempat yang lebih buruk dari pada neraka (emang ada?) Dan kalau kita terbiasa misuh, kita akan menjadi tukang misuh.
✔ Misuhi orang kafir itu tidak ada faidahnya. Kalau Allâh ﷻ berkehendak, kapanpun dia bisa diberi hidayah (masuk islam) dan menjadi saudara kita. Dan kalau kita terbiasa misuh, kita akan menjadi tukang misuh.
✔ Misuhi dan ngrasani pada sesama muslim itu tak ada faidahnya, dan itu ma'siyat. Kalau itu kita lakukan, sama saja kita makan daging saudara kita sendiri. Dan kalau kita terbiasa misuh, kita akan menjadi tukang misuh.
✔ Misuhi, menggunjing, ngrasani, dan mencela ulama' itu tidak ada faidahnya, dan itu ma'siyat. Kalau itu kita lakukan, sama saja kita makan daging saudara kita sendiri, padahal daging ulama' itu beracun. Akan berakibat fatal pada kehidupan kita di dunia dan akherat. Dan kalau kita terbiasa misuh, kita akan menjadi tukang misuh.
✔ Misuhi, menggunjing, ngrasani dan mencela dzuriyyah Nabi ﷺ (apalagi dzuriyyah itu seorang ulama') itu tak ada faidahnya, dan itu ma'siyat. Kalau itu kita lakukan sama saja kita makan daging saudara kita sendiri, padahal daging ulama' itu beracun_, dan akan menyakiti hati Baginda Nabi ﷺ 😢😭. Akan berakibat fatal sefatal-fatalnya pada kehidupan kita di dunia dan akherat. Dan kalau kita terbiasa misuh, kita akan menjadi tukang misuh.
نعوذ بالله من ذلك 😢😢😢😭😭😭
.
0 Response to "SAYANGI JARIMU, SAUDARAKU.."
Posting Komentar